KEMAJUAN SAINTEK DAN PERILAKU MASYARAKAT : PHISING
Nama : Santiamer Silalahi
Nim : 243300020039
UNIVERSITAS MPU TANTULAR
Dosen Pengampu : Serepina Tiur Maida, S.Sos.M.Pd
___________________________________________
1. Pendahuluan
Kemajuan Sains dan Teknologi (Saintek) digital telah membawa perubahan besar dan pengaruh dalam kehidupan manusia. Dalam beberapa dekade terakhir, inovasi seperti internet dan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah manusia dalam cara berkomunikasi, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Manusia modern identik dengan manusia siber, artinya manusia yang dalam kesehariannya akrab, bahkan cenderung kecanduan dengan teknologi digital. Kemajuan saintek ibarat pisau tajam yang dapat digunakan untuk memperbaiki atau merusak kehidupan manusia, tergantung pada karakter penggunanya.
Istilah
phising sudah akrab di telinga
sebagian besar masyarakat modern, utamanya mereka yang aktif menggunakan
internet dan media sosial. Istilah phising mulai dikenal sejak tahun 1996
(phising.org). Phising biasa disebut
dengan istilah brand spoofing atau carding yang merupakan bentuk
layanan untuk menipu seseorang.
Phising memiliki arti kegiatan
seseorang untuk mendapatkan informasi
rahasia user atau pengguna internet secara ilegal. Cara yang
digunakan dapat berbagai macam, yakni dengan menggunakan surat elektronik
(surel) atau laman web palsu dengan tampilan yang sangat persis dengan laman
resminya. Selain surel, phisher (pelaku phising)
ini menggunakan banner atau tampilan di internet (seperti pop-up) yang menarik perhatian para pengguna untuk menekan laman
tersebut dan memasukkan berbagai data pribadi rahasia miliknya.
2. Sejarah Phising dan Cara Kerja Phiser
Penggunaan pertama kali diksi (istilah) phising pada 2 Januari 1996
(phising.org). Penyebutannya terjadi di sebuah newsgroup usenet American Online atau AOL. AOL adalah penyedia
akses internet di masa itu. Adalah hal yang jamak (biasa) terdapat jutaan orang yang
masuk ke layanan AOL setiap hari. Kondisi ini lantas dimanfaatkan oleh hackers (para peretas) untuk melakukan phising.
Cara awal yang digunakan para phiser adalah memakai
algoritma untuk membuat nomor kartu kredit secara acak. Nomor ini kemudian
digunakan untuk membuka akun di AOL. Dengan memanfaatkan sistem pesan instan
dan email AOL, mereka mengirimkan pesan ke pengguna dan bertindak seolah-olah
sebagai karyawan AOL.
Dalam
pesan tersebut, pengguna diminta memverifikasi informasi penagihan mereka.
Karena menganggap itu bagian dari pelayanan AOL, pengguna pun memberikan data
dan informasi pribadinya dengan sukarela. Phiser mengiming-imingi
keamanan transfer data dan keabsahan yang dilakukan. Adapun data-data pengguna internet yang
biasanya diincar adalah password dan detail nomor kartu
kredit, yang sangat berbahaya jika diketahui orang lain.
Dalam Jurnal Ilmiah Saintikom bertajuk ‘phising Sebagai Salah
Satu Bentuk Ancaman dalam Dunia Cyber’, dibeberkan teknik-teknik phising yang
ramai digunakan phisher. Pertama adalah aplikasi berbagi pesan atau pesan
instan. Pada poin ini, pengguna biasanya menerima pesan dengan tautan yang
menuntun ke sebuah laman palsu. Jika dibandingkan dengan laman asli, laman
palsu tersebut mempunyai kemiripan yang sangat tinggi dan hampir tak ada
perbedaan dengan aslinya. Teknik lain yang juga dikenal adalah email spoofing dan malware
phising. Untuk email spoofing, phisher akan mengirimkan surat elektronik (surel) ke jutaan
pengguna dan mengikuti kalimat isi milik institusi resmi. Teknik lainnya adalah
teknik malware phising, di mana
penipuan ini melibatkan malware pada
komputer. Malware atau Malicious Software
sendiri merupakan perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk menghapus,
merusak, mencuri, menyembunyikan, dan mengonsumsi sumber daya lain dengan menyusup
ke sistem komputer tanpa ijin dari pemilik.
Modus lain dalam phising
yang juga tengah marak terjadi adalah phisher
menyamar sebagai petugas call center bank.
Pemalsuan diri sebagai call center
itu diimbangi dengan laman palsu bank yang dibuat sangat mirip dengan aslinya.
3. Cara Menghindar dari
Jebakan Pisher
Berikut adalah beberapa saran praktis untuk menghindar
dari jebakan pisher, antara lain :
1) 1) Hindari pengunaan program bajakan dan selalu memperbaharui perangkat lunak serta
mesin pencari atau browser dengan penggunaan antivirus.
2) 2) Melakukan pelatihan dan
kesadaran karyawan terhadap IT security.
3) 3) Menahan diri dari
iming-iming yang menggiurkan yang ditawarkan melalui berbagai platform melalui internet dan media
sosial.
4) 4) Mengedukasi tentang
pemanfaatan kemajuan saintek.
5) 5) Penegakan hukum terhadap pisher.
4. Kesimpulan
Kemajuan sains dan teknologi (Saintek) digital dalam
kehidupan masyarakat modern memiliki dua sisi. Sisi positifnya, kemajuan ini
telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti kemudahan akses
informasi, inovasi dalam berbagai sektor, peningkatan efisiensi, dan kualitas
hidup yang lebih baik. Sisi negatifnya, ketergantungan berlebihan, penyimpangan
perilaku, kesenjangan digital, dampak pada kesehatan, kejahatan cyber, dan
penggantian pekerjaan manusia oleh otomasi. Edukasi yang tepat mengenai
penggunaan teknologi, penegakan hukum terhadap kejahatan cyber.
Rujukan :
Ardiyanti, H. (n.d.). CYBER-SECURITY DAN TANTANGAN
PENGEMBANGANNYA DI INDONESIA. http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/
Ariadi,
F., Saputra, S., & Putri, A. T. (2023). JARI: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Republik Indonesia SOSIALISASI ANCAMAN DAN PENCEGAHAN PHISHING
TERHADAP PENGGUNA SOSIAL MEDIA KEPADA SISWA/I SMK RICARDO AUTO MACHINE. 1(2).
https://mypublikasi.com/index.php/JARI
Danuri, M. (n.d.). TREND CYBER CRIME DAN
TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA.
Hafid, M.,
Firjatullah, F. Z., Pamungkaz, B. W., Magister, P. S., Hukum, I., Wijaya, U.,
& Surabaya, K. (n.d.). Tantangan Menghadapi Kejahatan Cyber dalam Kehidupan
Bermasyarakat dan Bernegara.
Tks Pak .. Memang kita harus sering Literasi , Biar kita bisa Berantas yang namanya Kejahatan Phising yang terkadang menusuk mental si Korban .
ReplyDelete