KEMAJUAN SAINTEK DAN PERILAKU MASYARAKAT : PHISING

                     Gambar : Pixbay cyber crime


21 Januari 2025

Nama : Santiamer Silalahi
Nim   : 243300020039

UNIVERSITAS MPU TANTULAR
Dosen Pengampu : Serepina Tiur Maida, S.Sos.M.Pd

___________________________________________

 

 

1.      Pendahuluan 

Kemajuan Sains dan Teknologi  (Saintek) digital telah membawa perubahan besar dan pengaruh dalam  kehidupan manusia. Dalam beberapa dekade terakhir, inovasi seperti internet dan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah manusia dalam cara berkomunikasi, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Manusia modern identik dengan manusia siber, artinya manusia yang dalam kesehariannya akrab, bahkan cenderung kecanduan dengan teknologi digital. Kemajuan saintek ibarat pisau tajam yang dapat digunakan untuk memperbaiki atau merusak kehidupan manusia, tergantung pada karakter penggunanya. 

Istilah phising sudah akrab di telinga sebagian besar masyarakat modern, utamanya mereka yang aktif menggunakan internet dan media sosial.  Istilah phising mulai dikenal sejak tahun 1996 (phising.org). Phising biasa disebut dengan istilah brand spoofing atau carding yang merupakan bentuk layanan untuk menipu seseorang.

Phising memiliki arti kegiatan seseorang untuk  mendapatkan informasi rahasia user atau pengguna internet secara ilegal. Cara yang digunakan dapat berbagai macam, yakni dengan menggunakan surat elektronik (surel) atau laman web palsu dengan tampilan yang sangat persis dengan laman resminya. Selain surel, phisher  (pelaku phising) ini menggunakan banner atau tampilan di internet (seperti pop-up) yang menarik perhatian para pengguna untuk menekan laman tersebut dan memasukkan berbagai data pribadi rahasia miliknya.

2.      Sejarah Phising dan Cara Kerja Phiser 

Penggunaan pertama kali diksi (istilah) phising pada 2 Januari 1996 (phising.org). Penyebutannya terjadi di sebuah newsgroup usenet American Online atau AOL. AOL adalah penyedia akses internet di masa itu. Adalah hal yang jamak (biasa)  terdapat jutaan orang yang masuk ke layanan AOL setiap hari. Kondisi ini lantas dimanfaatkan oleh hackers (para peretas) untuk melakukan phising.  

Cara awal yang digunakan para phiser  adalah memakai algoritma untuk membuat nomor kartu kredit secara acak. Nomor ini kemudian digunakan untuk membuka akun di AOL. Dengan memanfaatkan sistem pesan instan dan email AOL, mereka mengirimkan pesan ke pengguna dan bertindak seolah-olah sebagai karyawan AOL.

Dalam pesan tersebut, pengguna diminta memverifikasi informasi penagihan mereka. Karena menganggap itu bagian dari pelayanan AOL, pengguna pun memberikan data dan informasi pribadinya dengan sukarela. Phiser mengiming-imingi keamanan transfer data dan keabsahan yang dilakukan. Adapun data-data pengguna internet yang biasanya diincar adalah password dan detail nomor kartu kredit, yang sangat berbahaya jika diketahui orang lain.

Dalam Jurnal Ilmiah Saintikom bertajuk ‘phising Sebagai Salah Satu Bentuk Ancaman dalam Dunia Cyber’, dibeberkan teknik-teknik phising yang ramai digunakan phisher. Pertama adalah aplikasi berbagi pesan atau pesan instan. Pada poin ini, pengguna biasanya menerima pesan dengan tautan yang menuntun ke sebuah laman palsu. Jika dibandingkan dengan laman asli, laman palsu tersebut mempunyai kemiripan yang sangat tinggi dan hampir tak ada perbedaan dengan aslinya. Teknik lain yang juga dikenal adalah email spoofing dan malware phising. Untuk email spoofing, phisher akan mengirimkan surat elektronik (surel) ke jutaan pengguna dan mengikuti kalimat isi milik institusi resmi. Teknik lainnya adalah teknik malware phising, di mana penipuan ini melibatkan malware pada komputer. Malware atau Malicious Software sendiri merupakan perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk menghapus, merusak, mencuri, menyembunyikan, dan mengonsumsi sumber daya lain dengan menyusup ke sistem komputer tanpa ijin dari pemilik.

Modus lain dalam phising yang juga tengah marak terjadi adalah phisher menyamar sebagai petugas call center bank. Pemalsuan diri sebagai call center itu diimbangi dengan laman palsu bank yang dibuat sangat mirip dengan aslinya.

3.      Cara Menghindar dari Jebakan Pisher

Berikut adalah beberapa saran praktis untuk menghindar dari jebakan pisher, antara lain :

1)               1)   Hindari pengunaan program bajakan dan  selalu memperbaharui perangkat lunak                 serta mesin pencari atau browser dengan penggunaan antivirus.

2)        2)  Melakukan pelatihan dan kesadaran karyawan terhadap IT security.

3)           3)    Menahan diri dari iming-iming yang menggiurkan yang ditawarkan melalui berbagai             platform melalui internet dan media sosial.

4)           4)    Mengedukasi tentang pemanfaatan kemajuan saintek.

5)           5)     Penegakan hukum terhadap pisher. 

4.      Kesimpulan

Kemajuan sains dan teknologi (Saintek) digital dalam kehidupan masyarakat modern memiliki dua sisi. Sisi positifnya, kemajuan ini telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti kemudahan akses informasi, inovasi dalam berbagai sektor, peningkatan efisiensi, dan kualitas hidup yang lebih baik. Sisi negatifnya, ketergantungan berlebihan, penyimpangan perilaku, kesenjangan digital, dampak pada kesehatan, kejahatan cyber, dan penggantian pekerjaan manusia oleh otomasi. Edukasi yang tepat mengenai penggunaan teknologi, penegakan hukum terhadap kejahatan cyber.

 

Rujukan :

Ardiyanti, H. (n.d.). CYBER-SECURITY DAN TANTANGAN PENGEMBANGANNYA DI INDONESIA. http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/

Ariadi, F., Saputra, S., & Putri, A. T. (2023). JARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Republik Indonesia SOSIALISASI ANCAMAN DAN PENCEGAHAN PHISHING TERHADAP PENGGUNA SOSIAL MEDIA KEPADA SISWA/I SMK RICARDO AUTO MACHINE. 1(2). https://mypublikasi.com/index.php/JARI

Danuri, M. (n.d.). TREND CYBER CRIME DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA.

Hafid, M., Firjatullah, F. Z., Pamungkaz, B. W., Magister, P. S., Hukum, I., Wijaya, U., & Surabaya, K. (n.d.). Tantangan Menghadapi Kejahatan Cyber dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara.

Comments

  1. Tks Pak .. Memang kita harus sering Literasi , Biar kita bisa Berantas yang namanya Kejahatan Phising yang terkadang menusuk mental si Korban .

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN HUMANIORA