ASAL MULA SUKU-SUKU BANGSA DI DUNIA DAN SEJARAH SUKU BANGSA BATAK

 

ASAL MULA SUKU‐SUKU BANGSA DI DUNIA

Dan

SEJARAH SUKU BANGSA BATAK

                                                                 Santiamer Silalahi, C.Me*)

 

 

        ©Murray Sanders/Daily Mail/Shutterstock.com

 

 

 

Sejarah sukusuku bangsa umat manusia adalah objek yang sangat mengagumkan. Sangat berguna untuk mengetahuinya, karena menyangkut asal-usul dan identitas suatu suku bangsa bahkan suatu negara.

Metode umum yang lazim dipakai  sebagai pendekatan untuk mengetahui asal-usul suatu suku bangsa, adalah dengan membandingkan warna kulit dan budaya antar suku bangsa. Jika warna kulit sama dan budayanya mirip, maka disimpulkan bahwa sukusuku bangsa tersebut memiliki asalusul atau   leluhur yang sama.

Para  ilmuwan yang mempelajari genetika manusia memperkenalkan uji DNA untuk mengetahui asalusul suatu suku bangsa. Metode uji DAN memberi hasil yang sahih.

Haplogroup   digunakan     pada uji DNA untuk penciri gambaran umum atau gambaran khusus. Haplotypes    adalah sejumlah      hasil   data    seseorang yang diperoleh pada uji DNA. Data yang berasal dari kromosom Y (DNA Y) diturunkan dari seorang ibu. Kedua-duanya dapat digunakan untuk melacak genetika suku bangsa dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dari perspektif DNA, dengan yakin dapatlah disimpulkan bahwa semua manusia di dunia ini diturunkan dari penduduk Babel, peradaban pertama setelah air bah di jaman Nuh. Sem, Ham, dan Jafet adalah anak-anak dari Nuh. Dari ketiga anak Nuh inilah berasal suku-suku bangsa di dunia.

Pertanyaan   filosofis serta menggelitik dan yang perlu dijawab, adalah siapakah sebenarnya nenek moyang atau leluhur  kita? Mereka berasal dari mana? Dengan mengikuti model pertanyaan yang sama, suku-suku bangsa di Indonesia berasal dari keturunan Nuh yang mana?

Mayoritas       pakar sejarah dan teolog setuju dan sependapat, bahwa keturunan Sem berdiam di Timur Tengah, mereka adalah bangsa Hebrew (Ibrani/Jahudi), Persia dan Assyria. Semites adalah sebutan untuk keturunan Sem. Banyak rumpun Arab pengembara (nomaden) yang masih mengklaim, bahwa leluhur mereka adalah Sem. Hari   ini, terminolgi Semites  dihubungkan dengan orang-orang yang berbahasa Semit termasuk penduduk Babel jaman kuno. Di jaman modern ini, orang-orang yang berbahasa Semit mencakup Arab dan Hebrew (Ibrani/Jahudi).         .

Beberapa abad sebelum masa kekristenan, penduduk Semit kini berimigrasi dalam jumlah yang besar dari Arab ke Mesopotamia (sekarang Iran), pesisir pantai laut Mediterania, delta sungan Nil. Jahudi dan orang-orang Semit lainnya menetap di perkampunganperkampungan Judea (Palestina Selatan). Saat ini orang-orang berbahasa Semity terkonsentrasi di Timur Tengah dan Afrika Utara.

 

I.         KETURUNAN NUH  

Nuh

  | 

Sem-->Eber-->Terah 

                            | 

       ----------------|----------- 

 |                  |              | 

Abram      Nahor    Haran 

  |                                 | 

  |------------|               Lot 

                                   Isak       Ismail         |----- |          |                |       

                                  |-----------|   |--->Org2 Arab<-----Moab   Ammon 

       Jakob   Esau                              | 

                               |            |------> orang-orang Arab < ------------

                                                             I 

Orang-orang Israel dan Jahudi 

 

 

II.         KETURUNAN SEM (SEM ARTINYA KEMASHYURAN) 

Elam,  artinya keabadian. Putra-putranya : Susan, Machul dan Harmon. Orang-orang Elam,  orangorang  Persia.           

Asshur, artinya kuat. Putra-putranya : Mirus dan Mokil.  Orang-orang  Assyria, orang-orang Irak Utara.

Arphaxad, artinya saya      akan   jatuh. Putraputranya : Shelah, Anar dan Aschol, orangorang            Caldea/orangorang Irak      Selatan, Ibrani/Israel/Jahudi, orangorang Arab/Bedouin, orangorang  Moab/orangorang Jordania/orangorang palestina, dan kempok terkait.    

Lud, artinya perselisihan. Putra-putranya : Pethor, dan Bizayon— Ludim, Lubim, orang – orang Ludia, Ludu, orangorang Lydia, orang-orang Chub, kelompok-kelompok di Asia kecil dan Afrika Utara.

Aram, artiny Pengagungan. Putra-putranya : Uz, Chul, Gather, dan orang-orang Aramea/orang-orang Syria, orang-orang Libanon, kelompokkelompok terkait lainnya dan sisa kelompok  lainnya di seluruh Asia, Timur -Tengah   dan     Afrika Utara.

 

I.         KETURUNAN HAM atau CHAM, KAHM  

 

 Arti harfiah Ham, adalah bernafsu, panas, penghangus, gelap. Ham adalah ayah dari Australoid, Negroid, dan kelompok orang-orang Mongoloid-orang-orang Ham. Dialah nenek moyang laki-laki dari : Kush.

  Kush, artinya hitam. Putraputranya : Seba, Havilah, Sabta, Raama, dan Satecha—juga Chus,  Kush, Kosh,  Cushaean     (Orangorang Cushi, Nubia, Ethiopia, Ghana. Afrika, Bushman, phygmi,  Aborigin, Australia, New Guinea, dan kelompok-kelompok terkait lainnya).

 Mizraim, artinya selat ganda. Putraputranya : Lud, Anom, Pathros, Chasloth, dan Chaptor-juga Masr,  Misr,    Misraim, Mitzraim, Mizraite, Mitrayim (Orang-orang Mesir, Khemet, Copt, dan kelompok-kelompk terkait lainnya).

Put, artinya satu tundukan. Putr-putranya : Gebul, Hadan, Benah, dan Adan—juga Punt, Puta, Puni, Phoud, Pul  Fula, Putaya, Putiya, Libia, Libya (orang-orang Libya, Kirena, Tunisia, Barber, Somalia, Sudan, Afrika Utara, dan kelompok-kelompok terkait lainnya).      

Kanaan, artinya terendah. Putraputranya : Sidon, Het, Amori, Girgasi, Hivi, Arkee, Seni, Arodi, Zimodi, dan Chamothi-juga orang-orang Canaanit, Cana, Chna, Chanani, Chanan, Canaan, Kana, Kenaanah, kena’ani, kena’an, kn’nw, kyn’nw, Kinnahu, Kinahhi, Kinahni, Kinahna, Kinahne (Mongols, Asians, Oriental, China, orang-orang Tibet, orang-orang Taiwan, Thai, Vietnam, Laoti, Kamboja, Jepang, Eskimo, Indian Amerika, Malaysia, Indonesia, Filippina, Hawai, Maori, Polynesian, Tahitian, Guamania, Samoa, Fijia, Tonga, Tokelaua, Tuvalia, penduduk di pasifik dan kelompok-kelompok terkait lainnya).

 II.        KETURUNAN JAFET

Arti harfiah Jafet, adalah terbuka, memperluas, cantik, terang. Dia adalah bapak dari Caucasoid/Indo-Europoid, Indo-Euruoah, Indo German, atau kelompok-kelompok Indo Arya – Japhetithes. Jafet adalah nenek moyang laki-laki dari  (1) Gomer (lengkap); (2) Magog, tanah Gog; (3) Madai (tanah pertengahan); (4) Javan (berlumpur atau kotor); (5) Tubal (telah dibawa).

III.      SEJARAH SUKU BANGSA BATAK

1.          ± 3.000 SM – 1.000 M

Suku bangsa Batak adalah bagian dari rumpun Proto Malayan yang masih bertempat tinggal di pegunungan perbatasan Burma/Syam bersama rumpun Proto Malayan lainnya yakni suku bangsa Karen, Igorot, Toraja, Bontoc, Ranau, Meo, Tayal, Wajo, dll

Sifat karakteristik dari semua rumpun Proto Malayan adalah suka berkurung di lembah-lembah, pegunungan-pegunungan terisolir nan indah. Merka tidak suka berhubungan dengan orang-orang pendatang dari pesisir pantai, orang-orang yang biasanya membawa sesuatu budaya maupun agama baru seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Sifat-sifat tersebut sangat fanatik dipertahankan oleh orang-orang Batak dan Toraja hingga abad -9. Orang-orang Tayal di Taiwan, Bontoc di Filippina, Meo di Thailand masih fanatik mempertahankannya hingga hari ini.

2.          ± 1.000 M         

Suku-suku bangsa Mongol memperluas wilayah kekuasaannya meluas hingga ke selatan sepanjang sungai-sungai Irawady, Salwee, dan Mekong. Di depan rumpun Mongolia turut pula terdesak ke arah selatan suku-suku bangsa Syan, Palae, Mongoloid. Mereka adalah nenek moyang dari orang-orang Siam (Sjan), Kamboja (Sjan Pao Sja), Laos, Viet (Ming+Nam), Dayak, dll. Sangat menarik bahwa suku-suku bangsa Sjan kemudian mengadopsi agama Budha, terkecuali suku bangsa Dayak yang sudah terlanjur masuk terlalu jauh ke pedalaman Kalimantan (Tuanku Rao, Mangaraja Onggang Parlindungan).

Palae Mongoloid yang terdesak, mereka mendesak pula Proto Malayan yang ada di depannya secara transsendental. Proto Malayan terdesak hingga ke pesisir laut di teluk Martaban. Kehidupan di pesisir laut terpaksa terpengaruh oleh budaya Hindu sedikit demi sedikit. Di saat dan di tempat itulah istilah-istilah dalam budaya hindu masuk ke dalam bahasa rumpun Proto Malayan, misalnya istilah  seperti : Debata, Singa, Surgo, Batara, Mangaraja, Sori (Sri), dll.

Ada orang berpendapat, bahwa rumpun Proto Malayan termasuk rumpun kepala batu dan dianggap bodoh, karena mereka tidak begitu senang tinggal di pesisir pantai. Sudah menjadi habitatnya, mereka lebih suka tinggal di pegunungan-pegunungan terisolir  Sifat natur ini mendorong rumpun Proto Malayan berimigrasi jauh dari tempat asalnya.

1)    Suku bangsa Bontoc, suku bangsa Igorot, dll suku-suku bangsa Proto Malayan yang kecil-kecil pergi ke Filipina, di situ mereka membentuk komunitas terisolasi.

2)    Suku bangsa Tayal pergi ke puncak gunung-gunung di Taiwan (Formosa). Sejak 3.000 tahun yang lalu suku bangsa Tayal tidak peduli dengan perebutan dan penguasaan silih berganti  tanah-tanah datar di tepi pantai Taiwan oleh Tiongkok-Belanda-Tiongkok-Jepang-Tiongkok lagi dan menolak segala agama. Tetapi setelah perang dunia ke-2, mereka sudah mulai terbuka dan menerima agama Kristen dari misionari Kanada yang membawa pengobatan modern.

3)    Suku bangsa Toraja mendarat di Sulawesi. Di situ mereka bersosialisasi dengan suku-suku bangsa Bugis, dan Makssar yang merupakan rumpun Neo Malayan.

4)  Suku bangsa Karen sangat ganas, mereka memilih tetap di pegunungan Burma/Thailand.

5)    Suku bangsa Ranau mendarat di Sumatera Selatan. Mereka mengurung diri di sekitar danau Ranau, tempat terisolir nan indah selama  ± 2.500 tahun. Tulisan Ranaulah yang paling dekat dengan tulisan Batak.

6)    Suku bangsa Meo terdesak ke perbukitan Chieng May.

7)    Suku  bangsa  Wajo  lebih  memilih  tinggal  di lautan menjadi bangsa sea-nomads. Orang-orang Wajo tersebar di lautan mulai dari pantai Barat pulau Sumatera. Dari situ mereka tersebar keberbagai tempat dalam tiga gelombang. Gelombang pertama, belayar terus dan mendarat di pulau-pulau Simelur, Nias, Batu, Mentawai, Siberut dll sampai ke Enggano. Gelombang kedua, mendarat di sungai simpang (sekarang Singkil) mencari tempat-tempat terisolir di pedalaman bergerak naik terus sepanjang sungai simpang kiri kemudian berdiam di Kutacane. Dari situ merka menduduki seluruh pedalaman Aceh. Merka itulah orang-orang Batak/Gayo dan orang-orang Batak Alas. Hingga hari ini mereka tetap mempertahankan identitas aslinya.  Gelombang ketiga, mendarat di muara sungai Sorkam, antara Barus dengan Sibolga, naik terus  dan tinggal di gunung Pusuk Buhit di tepi danau Toba di sebelah Barat (di seberang Pangururan sekarang). Di situlah mereka berkembang menduduki tanah Batak yang terletak antara Aceh dan Minangkabau antara samudera Hindia dan selat Malaka.

I.             PENUTUP

Sejarah berperan  penting dalam membentuk identitas suku  bangsa bahkan identitas nasional suatu negara. Sejarah menggambarkan peristiwa-peritiwa penting, permasalahan hidup, perjuangan, kegagalan, dan pencapaian yang dialami oleh suatu suku bangsa, bahkan suatu negara. "Jangan Sekali-Sekali Melupakan Sejarah" (Presiden Soekarno, 17 Agustus 1966).

__________________________

*) Santiamer Silalahi, C.Me sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular, Jakarta. Ketua Umum Perkumpulan Jaga Pancasila Zamrud Khatulistiwa  (GALARUWA) 2022-2027; Sekretaris Jenderal Lokus Adat Budaya Batak (LABB) 2018-2022; Sekretaris Jenderal Kerukunan Masyarakat Hukum Adat Nusantara (KERMAHUDATARA) 2016-2021; 2022-2027; Ketua bidang Kajian dan Strategi, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) 2023-2028; Juru bicara nasional Jaringan Petani Persada Nusantara (JPPN); Mediator non-hakim bersertifikat dari MA RI

 Sumber : 

1.    Table of Nations, Japheth, Noah’s Firs Son. Benjamin Ritzer, Paperback, June 14, 2023;

2.    Tuanku Rao, Mangaraja Onggang Parlindungan, 1964. Sejarah Batak, Universitas Sumatera Utara.

 


Comments

Popular posts from this blog

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN HUMANIORA