UNSUR-UNSUR DAN INTEGRASI KEBUDYAAN SERTA BENTUK PERGESERAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

 

UNSUR-UNSUR DAN INTEGRASI KEBUDAYAAN

SERTA

BENTUK PERGESERAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Santiamerr Silalahi

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular

E mail : gohebalordup@gmail.com

 

Abstrak

 

            Salah satu persoalan besar yang merupakan salah satu tugas utama penyelenggara negara / pemerintahan adalah mewujudkan persatuan Indonesia. Sejak awal para pendiri bangsa Indonesia menyadari bahwa tanpa persatuan, Indonesia tidak akan merdeka dari belenggu penjajahan. : “…………..mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang  merdeka, “bersatu”, berdaulat, adil dan Makmur.” Cita-cita Nasional ini bermakna, bahwa sesudah merdeka secara de facto dan de Jure, maka pekerjaan berikutnya adalah mempersatukan seluruh elemen bangsa melalui integrasi kebudayaan, integrasi masyarakat, dan integrasi sosial sebagai syarat utama guna mencerdaskan dan  mensejahterakan seluruh bangsa Indonesai. Kesejahteran yang berkeadilan. Untuk itu perlu dipahami dengan objektif unsur-unsur kebudayaan yang di seantero nusantara

            Integrasi masyarakat semakin rumit terkait dengan adanya pergeseran bentuk masayarakat dan kebudayaan yang dipengaruhi oleh perkembangan digitalisasi dalam aspek kehidupan manusia.

 Kata Kunci : Unsur-unsur kebudayaan, Kebudayaan, Integrasi Kebudayaan, Bentuk Masyarakat.  

Abstract 

    One of the major issues that is one of the main tasks of state/government administrators and public service are to realize Indonesian unity. Since the beginning, the founders of the Indonesian nation realized that without unity, Indonesia would not be free from the shackles of colonialism. : “…………..to lead the Indonesian people to the gate of independence of an independent, “united”, sovereign, just and prosperous Indonesian state.” This National visions means that after de facto and de Jure independence, the next liabilities is to unite all elements of the nation through cultural integration, community integration, and social integration as the main requirement to educate and prosper the entire Indonesiannation. Just welfare. For this reason, it is necessary to objectively understand the elements of culture throughout the archipelago.

     Community integration is increasingly complicated in relation to the shift in the form of society and culture influenced by the development of digitalization in aspects of human life. 

Keywords: Elements of culture, Culture, Cultural Integration, Form of Society.

 

 

 

Pendahuluan

            Kebudayaan itu nyata, bukan nonfisikal. Kebudayaan itu juga dinamis, tidak statis. Ini bermakna bahwa kebudayaan senantiasa akan beradaptasi seiring dengan berjalannya waktu serta  dengan perkembangan jaman. Roger M Keesing (1935-1993) menyimpulkan bahwa salah satu dari dua pendekatan tentang arti kebudayaan disebut dengan pendekatan adaptif. Ia mendefinisikan kebudayaan sebagai konteks pikiran dan perilaku. Pengetahuan selalu berkembang, seiring  perkembangan jaman, ilmu dan Teknologi. Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, dan kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Edward Burneet Taylor, 1835-1932).

            Maka ketika membahas tentang kebudayaan, sangat penting untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur kebudayaan, karena ia membentuk identitas, nilai, dan cara hidup suatu masyarakat, serta memberikan kerangka dasar untuk memahami diri sendiri dan dunia sekitar.

Manusia memainkan peran penting dalam perkembangan sosial, ekonomi, dan pembangunan setiap negara. Sebagai mahluk sosial, manusia memerlukan pengetahuan yang dapat digunakannya untuk memahami serta menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya yang akan menjadi kerangka landasan mewujudkan kesatuan (Parsudi Suparlan, 1938-2007).

            Menurut Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat  universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah: Sistem bahasa, sistem pengetahuan, sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian.

Pembahasan

1.         Unsur-Unsur dan Integrasi Kebudayaan

Sebagaiman dijelaskan sebelumnya bahwa unsur-unsur kebudayaan terdiri dari sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian.

a.      Sistem bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan menyampaikan ide, gagasan, serta informasi. Bahasa juga menjadi media untuk melestarikan budaya dan tradisi kepada generasi berikutnya. 

b.      Sistem pengetahuan

Sistem pengetahuan mencakup berbagai pengetahuan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat tentang alam, tumbuhan, hewan, benda, dan manusia. Pengetahuan ini digunakan untuk bertahan hidup, memenuhi kebutuhan, serta memahami dunia di sekitar mereka. 

 Sistem Sosial

Unsur ini mengatur struktur sosial dalam suatu masyarakat, termasuk kekerabatan, aturan, norma, dan peran sosial. Sistem organisasi sosial menentukan bagaimana masyarakat berinteraksi dan mengatur kehidupan bersama.

 Sistem peralatan hidup dan Teknologi

Sistem ini mencakup berbagai peralatan dan teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah hidup. Contohnya adalah alat-alat produksi, senjata, wadah, alat transportasi, dan sebagainya

 Sistem pencaharian hidup

Unsur ini mencakup berbagai cara suatu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, seperti berburu, bercocok tanam, beternak, atau perdagangan.

 Sistem religi

Sistem religi berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap kekuatan di luar diri mereka, seperti Tuhan atau kekuatan alam. Sistem religi juga mencakup ritual dan praktik keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat. 

Kesenian

Kesenian merupakan ungkapan kreatif dari masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai budaya, seperti seni musik, seni rupa, seni teater, seni sastra, dan seni tari.

 

     Foto : Dinas Kebudyaan Provinsi Bali (https://www.detik.com. 25 nov. 2022)

 

1.         Integrasi Kebudayaan, Intgerasi Masyarakat, dan Integrasi Sosial

Prasyarat utama  terwujudnya integrasi sosial adalah adanya integrasi masyarakat terlebih dahulu. Integrasi masyarakat, berarti masyarakat yang saling berinteraksi dan bekerja sama dengan baik.  Sebuah desa dengan masyarakat yang beragam etnis dan agama dapat mencapai integrasi sosial jika ada kesepakatan bersama tentang nilai-nilai dasar, saling menghormati, dan saling membantu satu sama lain. Sementara itu integrasi kebudayaan adalah salah satu prasyarat penting untuk mewujudkan integrasi masyarakat. Integrasi kebudayaan, yang melibatkan proses penyesuaian dan pemaduan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, menciptakan dasar yang kuat bagi masyarakat untuk saling mengakui, memahami, menghargai, dan hidup berdampingan secara harmonis (Koentjaraningrat, 1993). 

a.    Integrasi kebudayaan adalah proses menyatukan berbagai unsur-unsur  kebudayaan yang berbeda untuk mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. 

b.  Integrasi masyarakat adalah proses penyatuan individu-individu dalam masyarakat menjadi kesatuan yang harmonis dan terpadu. 

c.   Integrasi sosial adalah proses penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnis, agama, bahasa, nilai, dan norma. 

2.         Bentuk Pergeseran Masyarakat

Individu-individu yang berkelompok dan hidup dalam suatu wilayah tertentu disebut masyarakat. Setiap individu memiliki pola pikir, sikap, dan kehidupan sosial, pengetahuan, mata pencaharian, religi, dan menyukai keindahan serta kedamaian. Kesemuanya itu disebut unsur-unsur kebudayaan. Unsur-unsur kebudayaan tersebut terinternalisasi dalam diri setiap individua tau masyarakat.

Sebagaimana diterangkan pada bagian terdahulu, bahwa kebudayaan itu bersifat dinamis seiring dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan Teknologi, dengan perkataan lain bentuk-bentuk masyarakat (kelompok individu) tadi dengan sendirinya benttuk-bentuk masyarakat akan mengalami pergeseran.

Pergeseran bentuk-bentuk masyarakat dapat dijelaskan melalui teori evolusi unilinear, universal, dan multilinear. Evolusi unilinear menganggap masyarakat berkembang melalui tahap-tahap tertentu, seperti dari masyarakat sederhana ke kompleks, sedangkan evolusi universal dan multilinear menganggap perubahan terjadi melalui berbagai cara dan tidak selalu melalui tahap-tahap yang sama. Durkheim (1893) dalam bukunya The Division of Labour in Society  menekankan, bahwa perubahan sosial sebagai transformasi dalam struktur sosial dan pola hubungan dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Jadi jelaslah ada hubungan yang erat atau bahkan dapat dikatakan bahwa bentuk-bentuk pergeseran masyarakat merupakan bagian dari perkembangan atau transformasi kebudayaan itu senidiri. 

Kesimpulan

Bahwa unsur-unsur kebudayaan dengan sendirinya telah terinternalisasi dalam didiri setiap individu. Individu-individu yang berkelompok dan hidup dalam satu wilaya tertentu disebut masyarakat. Setiap individu-individu memiliki bentuk dan kadar atau intensitas unsur-unsur kebudayaan dalam dirinya.

Kebudayaan itu bersifa adaptif dan dinamis. Ia berkembang seiring berjalannya waktu serta perkembangan ilmu dan Teknologi.

Prasyarat utama terwujudnya integrasi sosial adalah adanya integrasi masyarakat. Demikian juga Integrasi masyarakat terwujud jika ada integrasi kebudyaan terlebih dahulu.

Pergeseran bentuk-bentuk masyarakat merupakan konsekwensi logis dari perubahan kebudayaan dalam setiap individu maupun masyarakat.          

 

 Daftar bacaan :

1.      1. https : //www.cnnindonesia.com/edukasi/20231020092557-569-1013673/7

2.      2.  Durkheim., The Division of Labour In Society. Second edition, 1983.

3.      3.    Koentjaraningrat., Pengantar Ilmu Antrologi. PT. Rineka Cipta. 2015.

4.               ------------------., Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia

        Pustaka Utama, 1993.

5.    4.   Sumarto., Pemahaman dan Penerapannya Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan,

       Sosial, Keseninan dan Teknologi.  Jurnal Budaya, VOL. 1,  No. 2   Juli-Desember   

        2019. Institut Agama Islam Negeri Curup.3.

6.    5.    Tasmuji, dkk., Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, Surabaya:

         IAIN Sunan Ampel Press,

 

a.    


Comments

Popular posts from this blog

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN HUMANIORA